NPM : 12114255
Kelas : 2KA29
Strategi Membangun Aplikasi Teknologi Layanan Manajemen Sistem Informasi dalam Meningkatkan Profit Perusahaan
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai
berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus
tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga
dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,
“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil
Keputusan”
Sistem informasi
mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
- Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
- Mendukung pengambilan keputusan manajemen
- Mendukung persaingan keuntungan strategis
Beberapa sistem
informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi
atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam
fungsi.
1. Peranan Proses
Bisnis Dan Operasional
Peranan sistem
informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi
bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta
produktivitas kantor secara efisien.
a. Transaction
Processing Systems (TPS)
TPS berkembang dari
sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin
menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing
systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi
bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan/inventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS
membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
b. Process Control
Systems (PCS)
Sistem informasi
operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini
melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur
proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang
otomatis menggunakan sistem ini.
c. Office Automation
Systems (OAS)
OAS mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk
komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA)
adalah word processing, surat elektronik. electronic mail,
teleconferencing, dan lain-lain.
2. Peranan
Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi
Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
a. Laporan
spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh
information reporting systems ( sistem pelaporan informasi).
b. Dukungan ad hoc
dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan
oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
c. Informasi
kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information
systems ( sistem informasi eksekutif)
d. Nasehat pakar
untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan
oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information
systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya).
e. Dukungan langsung
dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users
ditetapkan oleh end user computing systems.
f. Aplikasi
operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan
oleh business function information systems.
g. Produk dan
layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis
ditetapkan oleh strategic information systems.
Dalam dunia kerja
nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari
berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada
prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu
gabungan atau fungsi-silang. cross-functional sistem informasi yang
menjalankan berbagai fungsi.
3. Peranan
Persaingan Keuntungan Strategis
Sistem informasi
dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses
dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk
melawan kekuatan persaingan yang berupa :
ü Persaingan dari
para pesaing yang berada di industri yang sama,
ü Ancaman dari
perusahaan baru,
ü Ancaman dari
produk pengganti,
ü Kekuatan
tawar-menawar dari konsumen, dan
ü Kekuatan
tawar-menawar dari pemasok.
Beberapa strategi
bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
ü Cost leadership.
keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya
rendah.
ü Product
differentiation. perbedaan produk-mengembangkan cara untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
ü
Innovation-menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di
dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi
atau mendistribusi produk dan jasa.
STRATEGI MOBILE
BISNIS DALAM MENINGKATKAN PROFIT BAGI PERUSAHAAN
Mobile internet
sudah menyentuh hampir seluruh bidang kehidupan manusia tanpa
terkecuali. Tingkat pengguna mobile internet sudah mencapai angka
yang melebihi penggunaan internet pada komputer PC di beberapa Negara
Eropa dan Asia, misalnya Jepang. Fenomena yang dimulai pada tahun
1990-an itu banyak merevolusi cara-cara berbisnis dan kemudian
melahirkan the way of doing business. Inilah cara baru berbisnis yang
dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Dengan kehadiran
i-Mode ini maka muncullah istilah baru dalam bidang bisnis dengan
pemanfaatan mobile internet yaitu mobile business (m-business) atau
yang sering dikenal dengan istilah mobile commerce (m-commerce).
Definisi m-commerce menurut Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya
melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara
konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Saat ini, fungsi dari
uang cash sudah mulai bergeser sedikit demi sedikit ke arah virtual
money, baik dalam bentuk saldo bank (flash BCA dan kartu kredit)
maupun pulsa operator yang kemudian dapat ditukarkan dengan uang cash
di ATM
Menurut Siemens,
sistematika m-bussiness dibagi dalam enam kategori yaitu :
1. Mobile
Commerce yang terdiri dari perbankan, perdagangan, pembelian,
ticketing, perlelangan, travel management, dan lain-lain.
2. Mobile
Info-Service yang terdiri dari informasi cuaca, pasar modal, berita
akses internet, jasa penetapan lokasi, dan lain sebagainya.
3. Mobile
Service yang terdiri dari jasa perbaikan, emergency, pengontrolan,
serta jasa telemetika lainnya.
4. Mobile
Communication yang terdiri dari komunikasi suara, pesan-pesan, SMS,
mobile multimedia, dan lain-lain.
5. Mobile
Entertainment yang terdiri dari hiburan musik, video, games, lotere,
dan lain-lain
6. Mobile
Office yang terdiri dari email, penjadwalan, dan direktori.
Terdapat dua belas
bidang usaha di Indonesia (dan di negara lain tentunya) yang saat ini
sudah dapat menjalankan m-commerce yaitu : perbankan, asuransi,
ritel, pengelolaan sistem pajak, jasa kurir, penerbangan, perhotelan,
travel, pelayanan publik, media informasi dan hiburan, media massa,
perdagangan saham, dan properti.
Dari kedua belas
bidang usaha tersebut diatas, enam bidang usaha yang diprediksikan
memiliki masa depan bagus untuk mempraktekkan m-commerce yaitu :
perbankan (contoh : m-banking), penerbangan (airline reservation),
perhotelan (hotel reservation), travel (travel reservation), layanan
publik (pembayaran rekening listrik, telepon, air), dan media
informasi dan hiburan (penjualan ringing tone, informasi jadwal
bioskop). Keenam bidang ini dianggap memiliki tingkat penilaian yang
baik dari sisi adopsi masyarakat, prospek bisnis, dan tingkat
kompetisi.
Sedangkan keenam
bidang lainnya yaitu : asuransi, ritel, pajak, jasa kurir dan
distribusi, media massa, perdagangan saham, dan property dianggap
belum cerah dimasa sekarang dikarenakan berbagai hal misalnya untuk
perdagangan saham membutuhkan koneksi yang real-time, untuk
memanfaatkan SMS sangat beresiko karena dikhawatirkan pesan tidak
sampai pada tujuan. Disebut belum cerah karena kemungkinan berkembang
masih terbuka luas. Meskipun demikian mungkin pula ada bidang usaha
yang tidak akan berkembang dalam waktu yang lama.
Contoh Aplikasi
Mobile Untuk Bisnis Di Indonesia
Seperti yang telah
disebutkan di atas bahwa terdapat enam kategori bidang usaha yang
saat ini memiliki perkembangan yang sangat bagus dalam m-commerce di
Indonesia. Perkembangan ini tentunya didukung oleh karena adanya
aplikasi mobile yang menjalankan ke-enam bidang usaha tersebut.
Contohnya untuk bidang perbankan, BCA dengan klik-BCA dan CIMB Niaga
dengan CIMB Clicks. Para program developer saat ini berlomba –
lomba untuk menciptakan aplikasi mobile yang mendukung m-commerce
untuk berbagai vendor mobile (iPhone, Blackberry, Android, dan Java).
Hal ini juga yang membuat setiap orang yang memiliki perangkat
mobiledapat melakukan m-commerce di manapun mereka berada.
Sumber :
- https://lizanda.wordpress.com/2008/05/10/13/
- http://azkakid.blogspot.com/2019/04/strategi-membangun-aplikasi-teknologi.html
No comments:
Post a Comment