Saturday, June 29, 2019

Strategi Membangun Aplikasi Teknologi Layanan Manajemen Sistem Informasi dalam Meningkatkan Profit Perusahaan


Nama : Burhanudin Alif Rahmat
NPM : 12114255
Kelas : 2KA29

Strategi Membangun Aplikasi Teknologi Layanan Manajemen Sistem Informasi dalam Meningkatkan Profit Perusahaan


Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
  • Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
  • Mendukung pengambilan keputusan manajemen
  • Mendukung persaingan keuntungan strategis

Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi.

1. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional

Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

a. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.

b. Process Control Systems (PCS)

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.

c. Office Automation Systems (OAS)

OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik. electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain.

2. Peranan Pengambilan Keputusan

Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:

a. Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems ( sistem pelaporan informasi).

b. Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).

c. Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems ( sistem informasi eksekutif)

d. Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya).

e. Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing systems.

f. Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems.

g. Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems.

Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang. cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi.

3. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :

ü Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,

ü Ancaman dari perusahaan baru,

ü Ancaman dari produk pengganti,

ü Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan

ü Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:

ü Cost leadership. keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.

ü Product differentiation. perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.

ü Innovation-menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.


STRATEGI MOBILE BISNIS DALAM MENINGKATKAN PROFIT BAGI PERUSAHAAN

Mobile internet sudah menyentuh hampir seluruh bidang kehidupan manusia tanpa terkecuali. Tingkat pengguna mobile internet sudah mencapai angka yang melebihi penggunaan internet pada komputer PC di beberapa Negara Eropa dan Asia, misalnya Jepang. Fenomena yang dimulai pada tahun 1990-an itu banyak merevolusi cara-cara berbisnis dan kemudian melahirkan the way of doing business. Inilah cara baru berbisnis yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Dengan kehadiran i-Mode ini maka muncullah istilah baru dalam bidang bisnis dengan pemanfaatan mobile internet yaitu mobile business (m-business) atau yang sering dikenal dengan istilah mobile commerce (m-commerce). Definisi m-commerce menurut Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Saat ini, fungsi dari uang cash sudah mulai bergeser sedikit demi sedikit ke arah virtual money, baik dalam bentuk saldo bank (flash BCA dan kartu kredit) maupun pulsa operator yang kemudian dapat ditukarkan dengan uang cash di ATM

Menurut Siemens, sistematika m-bussiness dibagi dalam enam kategori yaitu :
1. Mobile Commerce yang terdiri dari perbankan, perdagangan, pembelian, ticketing, perlelangan, travel management, dan lain-lain.
2. Mobile Info-Service yang terdiri dari informasi cuaca, pasar modal, berita akses internet, jasa penetapan lokasi, dan lain sebagainya.
3. Mobile Service yang terdiri dari jasa perbaikan, emergency, pengontrolan, serta jasa telemetika lainnya.
4. Mobile Communication yang terdiri dari komunikasi suara, pesan-pesan, SMS, mobile multimedia, dan lain-lain.
5. Mobile Entertainment yang terdiri dari hiburan musik, video, games, lotere, dan lain-lain
6. Mobile Office yang terdiri dari email, penjadwalan, dan direktori.

Terdapat dua belas bidang usaha di Indonesia (dan di negara lain tentunya) yang saat ini sudah dapat menjalankan m-commerce yaitu : perbankan, asuransi, ritel, pengelolaan sistem pajak, jasa kurir, penerbangan, perhotelan, travel, pelayanan publik, media informasi dan hiburan, media massa, perdagangan saham, dan properti.

Dari kedua belas bidang usaha tersebut diatas, enam bidang usaha yang diprediksikan memiliki masa depan bagus untuk mempraktekkan m-commerce yaitu : perbankan (contoh : m-banking), penerbangan (airline reservation), perhotelan (hotel reservation), travel (travel reservation), layanan publik (pembayaran rekening listrik, telepon, air), dan media informasi dan hiburan (penjualan ringing tone, informasi jadwal bioskop). Keenam bidang ini dianggap memiliki tingkat penilaian yang baik dari sisi adopsi masyarakat, prospek bisnis, dan tingkat kompetisi.

Sedangkan keenam bidang lainnya yaitu : asuransi, ritel, pajak, jasa kurir dan distribusi, media massa, perdagangan saham, dan property dianggap belum cerah dimasa sekarang dikarenakan berbagai hal misalnya untuk perdagangan saham membutuhkan koneksi yang real-time, untuk memanfaatkan SMS sangat beresiko karena dikhawatirkan pesan tidak sampai pada tujuan. Disebut belum cerah karena kemungkinan berkembang masih terbuka luas. Meskipun demikian mungkin pula ada bidang usaha yang tidak akan berkembang dalam waktu yang lama.

Contoh Aplikasi Mobile Untuk Bisnis Di Indonesia

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa terdapat enam kategori bidang usaha yang saat ini memiliki perkembangan yang sangat bagus dalam m-commerce di Indonesia. Perkembangan ini tentunya didukung oleh karena adanya aplikasi mobile yang menjalankan ke-enam bidang usaha tersebut. Contohnya untuk bidang perbankan, BCA dengan klik-BCA dan CIMB Niaga dengan CIMB Clicks. Para program developer saat ini berlomba – lomba untuk menciptakan aplikasi mobile yang mendukung m-commerce untuk berbagai vendor mobile (iPhone, Blackberry, Android, dan Java). Hal ini juga yang membuat setiap orang yang memiliki perangkat mobiledapat melakukan m-commerce di manapun mereka berada.

Sumber :
  • https://lizanda.wordpress.com/2008/05/10/13/
  • http://azkakid.blogspot.com/2019/04/strategi-membangun-aplikasi-teknologi.html


No comments:

Post a Comment