Jam terbang menulis saya tidak banyak.
Jadi, selamat menikmati... mungkin.
--
“Hujan!”
Teriak penulis dalam hati, malam itu hujan turun, tidak lama
dan juga tidak sebentar, namun cukup untuk meredam suasana hati yang merindukan
suara hujan yang menghantam atap bersama-sama.
Pluviophile, adalah
sebutan untuk orang yang menyukai hujan, orang yang mendapat kedamaian dari
hujan, orang yang ingin bermain dengan hujan, setidaknya itu yang penulis
temukan ketika mencari definisi dari kata tersebut.
Sebagai manusia yang masih mencari jati diri, penulis
melakukan self proclaimed dengan
menyatakan bahwa penulis adalah seorang Pluviophile,
orang yang selalu menunggu, menyukai, dan mampu berirama dengan hujan.
Waktu demi waktu berlalu, banyak kejadian yang membuat
penulis berfikir kembali.
“Apa benar aku
menyukai hujan?”.
Karena ada masa dimana penulis tidak menyukai hujan, dimana
waktu itu penulis harus melakukan kegiatan diluar rumah, atau ketika penulis
berada di suatu tempat dan harus berpindah ke tempat lain, kemudian hujan
datang dan menghalangi.
Ada rasa kesal, dengan mudahnya penulis mengumpat dalam hati
dan menyalahkan hujan.
Kemudian penulis berfikir.
“bukankah menyukai
adalah ketika kamu bisa menerima sesuatu yang kamu suka apapun keadaannya?”.
Ah iya, benar.
Penulis hanya menyukai hujan di waktu yang tepat.
Dan tidak menyukai hujan di waktu yang tidak tepat.
Dan sikap seperti itu tidak pantas disebut “suka”.
Dari situ, semua berubah.
Penulis tetap menyukai hujan, dan berusaha menerima kapanpun hujan datang.
Penulis tetap menyukai hujan, dan berusaha menerima kapanpun hujan datang.
--
Perasaan ini kepadamu, sama.
No comments:
Post a Comment